Innallaha Ma’ashabirin…………

Belajar bersabar yuuuk………………..apapun itu, bersabar ketika ditimpa musibah, sabar ketika dalam sakit, bersabar dalam mencari rezeki, bersabar dalam menerima rezeki berlimpah bahkan bersabar ketika menunggu…karena “Allah Bersama orang2 yg bersabar”….

Apakah kita termasuk orang yang senantiasa bersabar???atau masih dalam tahap belajar bersabar???bagaimana cara mengetahuinya??Sebelum ke sana , mari kita lihat bagaimana Islam sendiri memandang sebuah kesabaran. Kesabaran itu ada 3 tingkatan….apa saja???

1. Sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah…

Tingkat kesabaran ini berada pada posisi pertama. Sebuah tingkatan yang benar-benar menguji keistoqomahan setiap hamba kepada Rabb nya, karena untuk tetap berada dalam sebuah keistiqomahan memerlukan sebuah ikatan kedekatan yang sangat kuat dengan Sang Pemilik Alam Semesta ini. Dan untuk tetap istiqomah tantangannya sangat besar karena syetan tidak akan pernah bosan dan akan terus menggoda manusia.

Sangat banyak contoh yang dapat kita lihat sebagai teladan hidup, salah satunya adalah kisah Nabi Ibrahim. Kisah yang sangat menginspirasi ketika beliau mampu melawan para penyembah berhala dengan cara menghancurkan berhala-berhala para kaum musyrik pada saat itu.

Dalam hal ini termasuk di dalamnya juga adalah kesabaran melawan perintah orang tua ketika perintah-perintahnya tidak syar’i. Namun, walau begitu sang anak tetap memiliki kewajiban untuk menghormati dan menyayanginya.

2. Sabar dalam menjauhi larangan Allah

Ini adalah tingkatan kedua dari kesabaran. Walaupun tingkatan kedua, namun untuk melakukan kesabaran ini pun masih sangat berat. Misalnya, seseorang yang berniat bertobat dari kesalahan yang telah dilakukan.  Taubatan nasuha yang akan dilakukan harus diiringi dengan keimanan yang harus terus bertambah  karena orang yang sudah berniat untuk bertobat dari segala kesalahannya makan godaannya pun akan semakin besar.

3. Sabar dalam menghadapi ujian dari Allah

Perlu kita pahami bahwasannya hakikat sabar bukanlahh pasrah, tetapi ikhtiar terlebih dahulu kemudian bersabar atas segala hasil yang ditetapkan oleh Allah. sebagai manusia Allah akan selalu memberikan hamba-Nya ujian sebagai bukti keimanan seorang hamba kepada Rabb nya. Namun, apa yang sering terjadi ketika ditimpa musibah atau ujian yang notabene diberikan oleh Rabbnya. Manusia tak jarang mengeluh atau menggerutu yang menyebabkan ketidaksabaran dalam menghadapi ujian hidup itu muncul.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya, Apakah kita sudah termasuk kedalam orang-orang yang bersabar????

Ketahuilah seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa Kesabaran itu berada pada hentakan pertama. hal inilah yang menunjukkan orang tersebut telah bersabar atau tidak ketika menghadapi ujian hidup. Ketika seseorang bersabar pada hentakan yang pertaman maka itulah yang disebut Kesabaran yang sesungguhnya.

Contohnya sangat sederhana…seorang mahasiswa yang telah menghadapi Ujian Akhir Smester (UAS). dia merasa sudah belajar habis-habisan untuk menghadapi ujian itu, namun ketika hasilnya sudah keluar dan dia melihat apa yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Ternyata dia hanya mendapatkan nilai B, padahal teman2 yang lainnya sangat banyak yang mendapat nilai A. kemudian dia merasa kecewa dengan apa yang diperolehnya misal dengan kata2 “Masa cuma dapet B, ya Allah padahal usahanya udah maksimal.” nah…kata2 seperti inilah atau kata2 lain yang sebenarnya itu sebuah bentuk keluhan atas ketetapan Allah yang menunjukkan apakah seseorang sudah mampu bersabar atas ketetapan yang Allah berikan. Kemudian misalnya si mahasiswa tadi melanjutkan gumamannya dalam hati “Ya sudahlah, gak apa-apa mungkin ini yang terbaik dari Allah”…nah jika kata2 seperti ini yang selanjutnya muncul maka seseorang sudah tidak dikatakan sabar namun masih berada pada level Belajar Bersabar….

Bagaimana teman2???apakah kita sudah mampu Bersabar dalam hidup atau termasuk orang yang masih Belajar Bersabar. tanyakan pada hati kecil termasuk ke dalam yang mana kah diri kita masing2….

Bogor….01 September 2010, direvisi…..18 September 2010

Linda J Kusumawardani

Blogger ^Ketika Setiap Kata Bermakna^

Tinggalkan komentar